Sabtu, 28 Januari 2012

Khasiat dan Kandungan Kimiawi Kulit Manggis


Manggis (Garcinia mangostana) adalah tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara. Buah manggis adalah buah musiman dengan kulitnya berwarna unggu dan isi berwarna putih. Orang tua kita dulu banyak menggunakan buah manggis untuk obat. Kajian terkini melalui sains telah membuktikan khasiat dan kelebihan buah manggis dengan penemuan sejenis bahan aktif di dalam buah manggis yang dikenali sebagai xanthone.
Xanthone ialah suatu bahan kimia aktif dengan strukturnya yang terdiri 3 cincin dan ini menjadikannya sangat stabil ketika berada dalam badan. Struktur ini menjadikannya sangat stabil dalam keadaan panas atau dingin.
Terdapat lebih dari 200 jenis bahan Xanthone di alam tetapi lebih dari 40 jenis xanthone terdapat dalam buah manggis dan ini merupakan kandungan yang terbanyak. Khasiat terbaik dari xanthone ialah ianya bersifat anti-oksidan yaitu menghambat proses oksidasi atau proses penuaan tubuh/sel tubuh. Xanthone akan melindungi sel dan mengurangi kerusakan pada sel akibat radikal bebas. Selain bermanfaat sebagai anti-oksidan, buah manggis juga berkhasiat sebagai antibakterianti-kanker, dan anti-radang.
Bagian lain yang bermanfaat adalah kulit buahnya. Kulit manggis menghasilkan warna merah keunguan, dan amat sulit dibersihkan. Karena mengandung tanin, resin, dan crystallizable mangostine (C20H22O5), yang mudah larut dalam alkohol atau ether, tidak larut dalam air. Kulit manggis amat berkhasiat untuk membuang asam ureat di dalam tubuh yang berguna bagi penderita reumatik/gout.

Seluruh Bagian Berkhasiat

Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati melimpah, Indonesia memiliki sumber tanaman herbal yang tiada habisnya. Salah satu tanaman yang berkhasiat obat, yaitu manggis. Tak hanya nikmat disantap sebagai buah segar, manggis juga memiliki sejumlah kemampuan yaitu sebagai pengobatan kulit manggis yang dapat mengobati berbagai macam penyakit.
Bahkan hampir semua bagian tanaman buah ini menyimpan khasiat. Secara tradisional manggis digunakan sebagai obat sariawan, wasir, dan luka karena kemampuan antiinflamasi atau antiperadangan.
Salah satu paparan tentang khasiat buah manggis diungkapkan oleh Prof. Dr.H.R. Sidik, guru besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Bandung. Dijelaskan bahwa tumbuhan bernama Latin Garcinia mangostana ini memiliki batang kayu keras. Cabangnya teratur, berkulit cokelat, dan bergetah. Kulit kayunya dapat mengobati penyakit disentri, diare, dan sariawan mulut.
Untuk mengobati disentri, kulit dua buah manggis dicuci, dipotong-potong, dan direbus dengan empat gelas air sampai volumenya tinggal setengahnya. Rebusan kulit manggis yang sudah dingin dan disaring bisa ditambah madu. Minum dua kali sehari dan lihat hasil pengobatannya terhadap penyakit disentri yang diderita.
“Sama dengan pengobatan penyakit disentri, untuk menyembuhkan diare, tinggal melakukan langkah serupa. Tapi, volume airnya lebih sedikit, hanya tiga gelas,” kata anggota Panitia Nasional Pengembangan Tumbuhan Obat Departemen Kesehatan ini.
Untuk mengobati sariawan, langkah yang dilakukan sama saja dengan prosedur pembuatan ramuan penyembuh diare. Hanya, air rebusan hasil saringan cukup digunakan untuk berkumur kumur. Lakukan tiga sampai enam kali dalam sehari.
Dalam paparannya, Prof. Sidik juga menjelaskan aspek farmakologis dari tanaman manggis yang diperoleh dari sejumlah penelitian. Kulit buah manggis diketahui mempunyai daya antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri.
“Kulit buah manggis juga bersifat antijamur,” ujarnya. Aktivitas antijamur hasil isolasi beberapa xanton (salah satu jenis zat warna pada manggis) yang berasal dari kulit buah manggis dan beberapa derivat mangostin terhadap jamur Fusarium oxysporum f. sp. Vasinfectum, Alternaria tenuis, dan Drechela oryzae dapat menghambat pertumbuhan semua jamur tersebut.
Telah dilakukan pula penelitian terhadap aktivitas xantone dalam kulit manggis terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin. Hasilnya menunjukkan bahwa satu isolate aktif, alfamangostin, yang merupakan salah satu derivat xanton, menghambat pertumbuhan bakteri tersebut dengan MIC sebesar 1,57-12,5 µg/mL.
Penelitian antiinflamasi dari kulit buah manggis dilakukan dengan menggunakan mangostin dari ekstrak etanol 40 persen mempunyai aktivitas penghambatan yang kuat terhadap pelepasan histamin dan sintesis prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi. Ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai efek meredam radikal bebas yang kuat.
Selain itu, ekstrak metanol mangostin dari kulit buah manggis dapat menghambat sel kanker dan menyebabkan apoptosis pada sel kanker payudara serta menghambat produksi spesies oksigen reaktif sebagai radikal bebas. Berdasarkan penelitian tersebut, mangostin dari ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai potensi sebagai kemopreventif terhadap kanker.
Studi terhadap aktivitas antikanker pada enam xanton yang diekstraksi dari kulit buah manggis secara invitro pada sel leukemia manusia diperoleh hasil bahwa semua xanton yang diuji menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis. Efek terkuat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker tersebut dilakukan oleh alfamangostin.
Melihat kandungan kimia yang dimiliki manggis, terutama bagian kulitnya, potensi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut cukup besar, baik dalam bidang farmasi maupun bidang lainnya. Beberapa fakta tersebut menjadikan kulit manggis kini mulai menarik minat banyak orang di banyak negara.
Yang terpenting dengan ditemukannya khasiat “ajaib” kulit manggis, diharapkan akan ditemukan obat alami yang lebih efektif mengobati penyakit-penyakit berat yang mematikan, seperti kanker.
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Itulah sebab, banyak pihak yang meyakini buah yang satu ini asli Indonesia
Secara fisik, pohon manggis mampu tumbuh mencapai 7 hingga 25 meter. Bentuknya khas dengan kulit berwarna merah keunguan ketika matang, meski ada juga varian yang kulitnya berwarna merah. Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis, dan asam gelugur, rempah bumbu dapur dari tradisi boga India dan Sumatera.
Buah ini merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia. Manggis termasuk buah eksotik yang sangat digemari konsumen, baik didalam maupun luar negeri, karena rasanya lezat, bentuk buah yang indah, dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak heran, manggis mendapat julukan Queen of Tropical Fruits (ratunya buah-buah tropis).
Tak adil rasanya hanya mengupas keunggulan kulitnya dan melupakan isi manggis yang putih berseri. Apa saja khasiat sang ratu buah tropis ini?
Buah Manggis
Sangat menyegarkan, mengandung gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, vitamin B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5 (niasin) 0,1 mg. Kebanyakan buah manggis dikonsumsi dalam keadaan segar.
Kulit Manggis
Kulit manggis bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan bahan baku obat-obatan. Kulit ini mengandung senyawa xanton yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfamangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin.
Senyawa xantone hanya dihasilkan oleh genus Garcinia. Di luar negeri kulit manggis sudah dimanfaatkan sebagai suplemen diet, antioksidan, dan antikanker.
Menurut Dr. Berna Elya, peneliti di Departemen Farmasi Universitas Indonesia, khasiat xanton bukan hanya antioksidan, tapi juga antikanker. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, ekstrak ini juga bersifat apoptosis, penghancur sel kanker.
Xantone mampu merawat beberapa jenis kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru. Xanton dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukemia, serta sebagai antiinflamasi dan antidiare. Diungkapkan Dr. Berna, selain antikanker dan antioksidan, juga mujarab untuk mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama bagi pengidap HIV/AIDS.

Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker payudara, lever, dan leukemia. Juga biasa digunakan sebagai antihistamin, antiinflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan penurun tekanan darah tinggi.


Manfaat Lulur


Luluran adalah  aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan buat kaum wanita. selain untuk mengangkat sel-sel kulit yang mati, luluran juga bisa membantu membersihkan kotoran yang nempel dikulit sehingga menjadikan kulit bisa bernafas kembali. Luluran jugabisa menenangkan karena pijatan dari para therapist bisa menghilangkan pegal-pegal dan melancarkan peredaran darah, sehingga tubuh Anda akan menjadi lebih ringan dan segar.
Sebelum melakukan aktivitas luluran, alangkah baiknya jika kita mengetahui dulu lulur apa yang cocok buat kulit kita. Berikut ini, beberapa jenis lulur yang sering di gunakan beserta masing-masing khasiatnya  – yang dikutip dari buku The Essence of Indonesia Spa -
Lulur Bengkoang
Bengkoang memiliku zat pembersih yang sempurna. Manfaat dari lulur jenis ini diantaranya untuk mengangkat sel kulit mati, melenyapkan bau badan, memberi nutrisi pada kulit, memperbaiki peredaran darah, mencerahkan kulit kusam dan menjaga kelembapan kulit agar tidak cepat keriput.
Lulur Melati (Jasmine)
Sari minyaknya diambil dari bagian bunga yang mempunyai efek menyejukkan, meningkatkan keseimbangan, pikiran positif, gairah seksual, kepekaan, kejernihan pikiran, harapan, keterbukaan, kebijaksanaan, ketenangan jiwa, rasa bahagia, romantis dan cinta. Juga dapat mengurangi depresi, rasa cemas, batuk, rasa sakit saat menstruasi, stress, sedih, kecewa, dan rasa iri. Berfungsi untuk relaksasi dan mencerahkan kulit, Menjadikan kulit putih, bersih halus, serta membuat kulit menjadi lebih halus dan lembut.
Lulur cokelat
Lulur ini sangat cocok bagi Anda yang sering berada di ruangan ber-AC, karena lulur cokelat yang memiliki antioksidan ini berkhasiat menjaga kelembapan kulit. Selain itu, Lulur yang terbuat dari coklat yang kaya akan lemak cokelat atau cocoa butter, juga berkhasiat untuk mengangkat sel kulit mati, memberikan nutrisi pada kulit, mencerahkan kulit, dan memperbaiki sirkulasi oksigen dan peredaran darah tepi.
Lulur kopi
Terbuat dari campuran kopi, beras merah, ketan hitam dan beras putih, membuat lulur yang satu ini memiliki banyak khasiat untuk memperbaiki sirkulasi oksigen dan memperlancar peredaran darah, memberikan nutrisi pada kulit, mengangkat kotoran dan debu, serta menghilangkan lelah.
Lulur stroberi
Terbuat dari ekstrak buah stroberi yang mengandung asam salisat ini berkhasiat untuk mencerahkan kulit. Sementara itu kandungan asam folat stroberi dapat mengencangkan sekaligus melembutkan kulit.
Lulur Boreh (Ginger)
Sangat baik untuk mengangkat sel-sel kulit mati, kandungan herbal dan rempah-rempahnya dapat menghangatkan tubuh, menghilangkan nyeri pada otot, melancarkan sirkulasi darah tepi. Aroma rempahnya yang kuat dan segar sangat cocok untuk yang sedang flu. Lulur ini juga dapat mencegah rematik.
Lulur Ketan Hitam (Black)
Para wanita di Kalimantan biasanya menggunakan bahan lulur Ketan Hitam ini pada prosesi perawatan pra nikah. Pekatnya ketan hitam mampu menggantikan sel kulit mati dengan sel kulit baru yang lebih halus dan lembut, juga mengandung antioksidan, mengandung pelembab alami, serta dapat mendinginkan kulit.
Lulur Avocado (Alpukat)
Avocado atau buah Alpukat kaya akan vitamin E, dan mengandung omega 3, sehingga dapat menjadi antioksidan yang baik, mencegah penuaan dini, dan sebagai pelembab kulit alami. Buah alpukat juga bersifat anti inflamasi sehingga dapat mendinginkan kulit. Cocok untuk kulit kering atau yang sering berada di dalam ruangan berpendingin ruangan (AC).